Kota Wisata Batu Jawa Timur, bakal menjadi lokasi satu-satunya Museum
Angkut yang ada di Indonesia. Museum Angkut Pamerkan Helikopter Bung
Karno. Museum itu bakal dibangun Jatim Park Groups di Jl Abdul Ghani
Kota Wisata Batu. Manager Operasional Museum Angkut Titik S Ariyanto
mengungkapkan, museum itu berisi 300 macam jenis angkutan tradisional
yang pernah dipakai di seluruh Indonesia. Misalnya, geledekan, cikar,
becak.
Juga dilengkapi koleksi mobil antik buatan Amerika Serikat, Jerman,
Eropa, Australia, Itali, dan Jepang. Konsep Museum Angkut ini,
menampilkan angkutan dan mobil yang memiliki nilai sejarah, kata Titik
saat Pre Soft Opening Museum Angkut, Minggu (9/3/2014). Bulan Maret ini,
Museum Angkut akan dilengkapi helikopter dan ruang angkasa. Nanti, ada
helikopter milik Presiden RI pertama, Ir Soekarno, hadiah dari mantan
Presiden Amerika Serikat John F Kennedy.
“Kami punya Apollo dan aka nada Boeing 737 yang berada di atas sebagai menara pandang dan restoran,” katanya. Musium Angkut Ini juga terletak berdekatan dengan wahana lainnya antara lain Jatim Park 1, Jatim Park 2, Alun-Alun kota batu, Batu Night Spectacular dan yang pastinya dekat dengan Batuvillawisata.com
“Kami punya Apollo dan aka nada Boeing 737 yang berada di atas sebagai menara pandang dan restoran,” katanya. Musium Angkut Ini juga terletak berdekatan dengan wahana lainnya antara lain Jatim Park 1, Jatim Park 2, Alun-Alun kota batu, Batu Night Spectacular dan yang pastinya dekat dengan Batuvillawisata.com
Pengelola Museum Angkut, juga akan menampilkan mobil buatan anak
Indonesia. Salah satunya di dalam museum sudah ada mobil listrik Tuxuci,
yang pernah dikendarai Menteri BUMN Dahlan Iskan dan mobil pendamping
buatan siswa SMK Muhammaidyah 7 Gondanglegi. “Sekarang kami sedang
mencari mobil angkutan buatan anak bangsa. Alangkah senangnya kalau
mobil-mobil ciptaan anak negeri sendiri kita tampilkan,” paparnya.
Bagi pengunjung, kalau tidak mau keluar uang, jangan membawa kamera ketika masuk ke Museum Angkut. Sebab, pengelola mengenakan tarif sebesar Rp 50 ribu per kamera. Titik mengatakan, kamera yang kena cas seperti kamera poket, kamera SLR, Kamera DSLR, maupun handycamp. “Alasannya, foto-foto yang mereka pakai bisa dikomersialkan. Kalau kamera ponsel tidak masalah, kami bebaskan,” tukasnya. Pengunjung yang ingin masuk harus mengeluarkan uang sebesar Rp 40.000 per kepala untuk hari Senin hingga Kamis, sedangkan akhir pekan dipatok Rp 60.000 per kepala.
Bagi pengunjung, kalau tidak mau keluar uang, jangan membawa kamera ketika masuk ke Museum Angkut. Sebab, pengelola mengenakan tarif sebesar Rp 50 ribu per kamera. Titik mengatakan, kamera yang kena cas seperti kamera poket, kamera SLR, Kamera DSLR, maupun handycamp. “Alasannya, foto-foto yang mereka pakai bisa dikomersialkan. Kalau kamera ponsel tidak masalah, kami bebaskan,” tukasnya. Pengunjung yang ingin masuk harus mengeluarkan uang sebesar Rp 40.000 per kepala untuk hari Senin hingga Kamis, sedangkan akhir pekan dipatok Rp 60.000 per kepala.
Sementara itu, Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko optimistis, dengan
bertambahnya wahana wisata baru itu akan menambah wisatawan yang datang
ke Batu. Museum angkut bisa juga menjadi wahana pendidikan bagi
anak-anak untuk mengenal transportasi yang pernah digunakan di
Indonesia, dan yang pastinya museum angkutan adalah salah satu wahana
wisata yang sangat dekat dengan Batu Villa Wisata.